Rian terduduk lesu di depan teras rumahnya, “Heeeeeeeyyyyyyyy!!!!!!Kenapa gerangan kau wahay juragan Rian?”celoteh Faris kepada Rian, “Aku bingung Ris harus berbuat apa lagi untuk dia?” Rian berteriak kepada Faris, ”Sabar, sabar, dia siapa? Cobalah tenangkan dulu dirimu,kemudian ceritakan apa masalahmu!?” timpal Faris. Rian menghela nafas sejenak,kemudian dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya, “Begini Ris, aku bingung harus berbuat apa kepada Ineu, dia tidak mau mendengarkan penjelasan ku mengenai hubunganku dengan Mia, dia(Ineu) mengira aku selingkuh dengan Mia, padahal Mia cuma sahabat aku.”
“Awal masalahnya gimana? kenapa Ineu bisa sampai semarah itu kepadamu dan mengira kamu selingkuh dengan Mia?” Faris memperjelas pertanyaannya, “Begini, waktu hari Minggu aku pulang dari rumah Budi di Cigugur, secara tidak sengaja aku bertemu Mia di daerah Banjarsari, ya sesama teman kan saling membantu, aku ajak aja dia pulang ke Ciamis, toh kosan dan rumahku satu arah, ya jadi sekalian aja bareng, tapi ketika kita(Rian & Mia) melintas di Alun-alun kota Ciamis aku melihat Ineu, dia melirik ku, bahkan berteriak “Rian....................!!!!!!”, spontan aku kaget dan menghentikan laju motor ku, dan sialnya lagi Mia lebih memilih naik angkutan kota daripada ikut menjelaskan kepada Ineu, apa yang dia lihat tidak seperti yang difikirkannya.” jelas Rian. “hahaha” Faris tertawa terbahak-bahak, Rian heran apa yang sebenarnya ditertawakan oleh Faris “ Apanya yang lucu? Teman susah malah tertawa!”. “ Habis hari gini masih mikirin cewe, ingat sebentar lagi UAS, jangan terlalu banyak berfikiran hal yang macam-macam, kosentrasilah belajar! Cewe mulu yang di urusin!”, “Bagaimana mau konsentrasi, fikiran mumet otak mampet kefikiran terus masalah ini, aku gak tau harus bagaimana menyelesaikan masalah...” Faris memotong pembicaraan Rian “bagaimana kalau kamu sekarang ke rumah dia, mungkin sedikit susah, tapi dengan usaha kamu pasti bisa, tunjukan padanya bahawa kamu sayang sama dia, dan jelaskan apa yang sebenarnya dia lihat tidak seperti perkiraannya!”.
“Baiklah kalau itu memang jalan satu-satunya, terimakasih kawan you are my best friend!!!”, ”halah so so pake basa inggris segala, udah cepat sana pergi jelaskan sama dia!”, “hehehe tapi boleh tidak aku minta tolong lagi sama kamu?” celoteh Rian sambil tersenyum, “kenapa lagi?” Faris heran, “Bensin motor ku habis,boleh tidak aku pinjam motormu?” sambil Rian mengenakan helmnya, “Apa? Modal dikit dong, pinjem-pinjem, ogah ah!” teriak Faris sambil menyelipkan kunci motornya kadalam saku celananya, “Ayolah Ris, kali ini aja, suer deh....!! tanggung nih udah pake helm” Rian memohon-mohon, ”Ya sudah nih ambil,2 jam saja!”timpal Faris. ”Oke brader,sip sip sip!!!thanks!”
bagus juga nich...
BalasHapuswaw lucu..
BalasHapussiapa nih yang buat cerpennya? menarik n lucu banget
BalasHapuslucu cin..pengen ketawa bacanya..haha
BalasHapus