Sabtu, 30 April 2011
HARDIKNAS 2011 HARUS LEBIH BAIK
2 Mei, merupakan tanggal bersejarah bagi kehidupan pendidikan Indonesia. Hari Pendidikan Nasional yang sering kita sebut sebagai ‘Hardiknas’ selalu dirayakan tiap tahunnya di berbagai daerah di Indonesia. Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei yang juga tepat hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Beragam acara dilakukan untuk menanti hari ini, dari mulai mengadakan upacara bersama sebagai bentuk penghormatan , macam macam olimpiade, dsb.
Namun tetap saja tatanan pendidikan Indonesia tidak menunjukan kenaikan. Buktnya kualitas pelajar masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Di suatu kota, hampir 100 % murid di salah satu SMA Swasta tidak lulus. Adapun sebagian lainnya menyontek saat Ujian berlangsung. Lantas, apa masalah dibalik semua ini ?. Yang menjadi tanda tanya besar kenapa bukan hanya sesekali saja momen ini terjadi, melainkan tiap tahun pun selalu saja terjadi.
Setelah dilakukan beberapa penelitian, menyebutkan bahwa beban psikis lah yang menjadi dalang permasalahan ini. Ketakutan siswa dan kesiapan siswa yang kurang dalam menghadapi UN menjadi factor utama permasalahan ini. Lalu, kenapa guru-guru mereka tak ikut membantu siswanya untuk menyelesaikan permasalahan ini ?. Nah, inilah hal yang akan kita soroti.
Didalam menunjang keberhasilan seorang siswa, tentu peran guru sangat dibutuhkan didalamnya. Memberikan motivasi, pengajaran, dan perhatian lebih kepadanya. Tugas menjadi seorang guru amatlah mulia. Sebagaimana hadist menyebutkan “ Tidak akan gugur amal manusia, kecuali amal tiga amal yaitu : “ Anak yang Sholeh, Ilmu yang bermanfaat, dan Shodaqoh Jariyah ”. Nah, jelaslah sudah mulianya profesi seorang guru. Memberikan ilmu pada muridnya → kemudian diberikan lagi ilmu itu oleh muridnya kepada muridnya lagi. Dan terjadilah siklus yang amat panjang tentang bagaimana ilmu itu mengalir. Dan tentunya ilmu itu akan menjadi sebuah amal yang tidak akan terputus pahalanya. Begitu pun dengan fasilitas pemerintah lainnya, seperti tunjangan kesehatan, gaji pokok, gaji ke-13, dan baru baru ini muncul sertifikasi untuk guru yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun. Kurang apalagi seorang guru ? diberi banyak fasilitas, namun tidak banyak yang menunjukan kualitas baik ? ada apakah ini ?
Pertanyaan besar mengenai kualitas pendidikan Indonesia masih dipertanyakan hingga saat ini. Mana kah penerus bangsa yang terus dinanti negeri ini? mana pemimpin bangsa berikutnya yang akan menjadi kebanggaan bangsa? Kenapa penerus yang hanya terus menyontek yang muncul ke muka publik,kenapa penerus yang tidak lulus ujian saja yang terdengar oleh bangsa ini, kenapa narkoba, kenapa miras yang menjadi sahabat perjuangan penerus bangsa ini ? mau jadi seperti apa bangsa ini dengan penerus seperti itu ?
Kami ingin sekali mengupas tentang permasalahan ini. Berharap besar semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya pelajar dan guru.
Sebagai seorang pelajar dan insya allah kan menjadi penerus bangsa ini, merasa sangat sakit sekali tatkala melihat realita dunia pendidikan kita saat ini. Dimana sebagian besar pelajar Indonesia di zaman ini seperti sudah tidak memiliki semangat, dan hanya menyia-nyiakan waktu saja. Terlebih yang sangat menyakitkan saat melihat ada sebagian guru yang tidak terlalu memperdulikan para anak didiknya.
Bukan suatu rahasia lagi bahwasannya kualitas guru Indonesia saat ini sudah menurun. Gelar pahlawan tanpa tanda jasa, seperti sudah tak layak disematkan pada pundaknya. Suri tauladannya seperti tampak pudar, kharisma dan kebijaksanaannya sangat sulit ditemukan. Terkadang terbesit apakah guru di zaman ini hanya mengharapkan gaji dan bayarannya saja ? Apa saat ini guru hanya melaksanakan kewajbannya sebagai pegawai bukan sebagai guru yang seharusnya mengabdi ?. Karena cukup banyak guru yang hanya datang ke sekolah lantas berdiam diri saja di ruang kerja dengan sibuk memainkan make-up nya, atau pemandangan tengah mengoperasikan laptopnya bukan untuk sedang mengerjakan tugas sekolah atau merekap nilai melainkan bermain game atau online facebook, atau pemandangan lain seperti mengobrol dan tertawa bahak dengan rekan lainnya, atau merokok di lingkungan sekolah padahal jelas-jelas larangan merokok terpampang di sudut-sudut sekolah, atau bahkan ada yang hanya sibuk mengisi kupon undian belanja, bahkan ada juga yang berkeliaran di pasar swalayan atau plaza di jam kerja. Pemandangan seperti itu dirasa sangat tidak baik melekat pada pahlawan pendidikan kita. Ada pula guru yang masuk ke dalam kelas, hanya memberi tugas saja baik itu membaca, mengerjakan latihan soal, sedang gurunya hanya asyik diam atau sambil bermain ponsel, atau juga membaca buku yang tidak berkaitan seperti buku masakan atau Koran. Ada lagi yang hanya masuk ke dalam kelas semaunya saja istilahnya. Masuk 1 jam pelajran, jam pelajaran kemudian ia pergi meninggalkan ruang kelas. Ada juga guru yang terang-terangan mengatakan “malas mengajar” di depan muridnya.
Kami bukan maksud untuk menjelek-jelekkan atau menjatuhkan martabat para guru, tapi memang itu yang terjadi di dunia pendidikan kita. Menghadapi HARDIKNAS yang tinggal menghitung hari, mari kita ubah hal buruk yang ada pada pribadi kita masing-masing, sebagai seorang pelajar kami pun akan berusaha memperbaiki cara dan kualitas belajar kami. Dan kami pun berharap ibu bapak guru juga bisa memperbaiki kualitas pengajaran dan bisa memeberikan kami contoh yang baik, mulai mengurangi kebiasaan kebiasaan yang kurang baik, memeberikan perhatian yang lebih banyak pada murid-nya dan berperan aktif membimbing kami yang masih sangat awam melawan arus kehidupan dan globalisasi. Ketika guru dan siswa sudah dapat menunjukkan kerjasama yang baik, maka suasana belajar yang kondusif akan tercapai dan kualitas pendidikan Indonesia yakin akan maju ke strata yang lebih tinggi dan mampu mengalahkan negara-negara lain di kancah Internasional. Semoga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kita berharap mudah2an hardiknas 2011 lebih baik dari tahun sebelumnya amin...
BalasHapusHardiknas lebih baik...amin...
BalasHapuskita semua berharap semoga Kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik lagi. amin
BalasHapuskita selaku pelajar tentu nya harus lebih meningkatkan mutu pendidikan negara kita ..
BalasHapusmaka dari itu , mohon kerja sama nya .....